Langit kelabu
Apa kamu melihatnya? Seperti apa sebenarnya... langit yang kamu pandangi di sana. Cantik dihias warna kelabu atau dihias warna damai sang biru. Burung-burung itu terbang, kuharap bisa sampaikan rindu. Bahkan hari ini, aku masih tetap tersenyum, di depanku senyum manis itu.
Hujan deras, sederas rindu. Sangat gelap. Kotaku masih dingin dalam lingkup sayup dan redup, apa kamu bisa merasakannya? Aku basah kuyup. Kamu meragu. Dia kehujanan, dingin kulit menyelimutinya.
Nyaman dengan kegelapan, dia menenangkan. Gundah gulana telah hancur sirna. Aku melihat cahaya di atas bukit, sinarnya indah sekali dipandangi olehku di tengah gelap nan syahdu malam ini. Seperti menemukan potongan teka-teki yang hilang darimu. Seberapa lama akan tahan untuk ditunggu. Apa kamu bisa merasakannya? tadi reda sejenak. Rintiknya semakin deras, burung-burung saling melindungi hangatkan rumah dengan sayap masing-masing.
Di seberang lampu merah mungkin lampu kota tak terang seperti semestinya, sinarnya ditutupi banyak kabut. Rintiknya semakin deras, apa kamu bisa merasakannya? berlari menembus rintik tak putus-putus. Tahu akan basah kuyup tetap saja dilawan dan dilewati. Melewati, ya? Aku ingin berlari melewatinya bersamamu, di bawah rintik yang tak putus-putus itu. Lalu mempuisikan kisah kita jadikan kenangan, diingat sampai masa-masa berlalu.
I don’t care how long it takes, as long as im with you, i’ve got smile on my face