Dikutip dari jurnal Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana untuk
Mencerdaskan Bangsa menjelaskan bahwa Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi
(gairah) untuk membaca. Definisi itu sejalan dengan pendapat
Darmono yang menyatakan bahwa minat baca merupakan kecenderungan jiwa
yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca tumbuh dari pribadi masing-masing seseorang, sehingga untuk meningkatkan minat baca perlu kesadaran setiap individu. Negara-negara maju, adalah Negara yang minat baca masyarakatnya tinggi. Oleh karena itu minat baca menduduki posisi penting bagi kemajuan suatu bangsa.
Dibanding dengan Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN dan negara asing lainnya, Indonesia masih menduduki urutan terbawah dalam hal minat baca. Di tingkat internasional, Indonesia memiliki indeks membaca 0,001. Hal itu berarti dalam setiap seribu orang, hanya satu orang yang memiliki minat baca tinggi.
Hardjoprakosa menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya minat baca, yaitu (1) Pemerintah dan swasta dengan lembaga pendidikannya, para guru kurang memotivasi para anak didiknya untuk
membaca buku-buku selain buku pelajaran; (2) Para orang tua tidak memberi dorongan kepada anak untuk mengutamakan membeli buku dari pada mainan, alat pandang dengar. Mereka biasanya kurang mengetahui jenis buku yang sesuai dan disukai anak, dan mereka biasanya juga kurang memperkenalkan perpustakaan kepada anak-anak; (3) Para penerbit media cetak memasang harga buku yang bermutu terlalu tinggi, sehingga tak terjangkau oleh masyarakat luas; (4) Para pengarang, penyadur dan penerjemah yang semakin berkurang, karena royalti yang tidak menentu dan masih terkena PPH; (5) Perpustakaan Umum yang jumlahnya belum mencukupi di tiap Propinsi untuk melayani masyarakat; (6) Perpustakaan masjid yang belum terkelola dengan profesional.
Adapun upaya dalam meningkatkan minat baca bukan hanya dibebankan pada keluarga saja, masyarakat saja, atau lembaga pendidikan saja. Aspek keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Ketiga aspek itu perlu dilakukan
bersamaan
Lingkungan rumah
Sebagian besar waktu anak adalah di rumah, berumpul bersama keluarga. Untuk meningkatkan minat baca dapat dimulai sejak anak masih balita belum dapat membaca. Dalam hal ini peran keluarga sangat penting. Kegiatan yang
dapat dilakukan di tengah keluarga adalah (1) mendongeng; (2) tersedianya
bacaan di rumah, (3) mendiskusikan isi buku yang dibaca, (4) mengunjungi toko buku, (5) membiasakan memberi hadiah buku.
Lingkungan sosial
Minat baca siswa dapat ditingkatkan berdasarkan hubungan sosial pembaca sebagai anggota masyarakat. Apabila tokoh-tokoh masyarakat dapat memberi keteladanan dalam minat baca, hal ini akan berpengaruh positif pada masyarakat. Minat baca masyarakat bisa dirintis melalui perpustakaan-perpustakaan kecil di tempat-tempat pertemuan (berkumpul) masyarakat, seperti di masjid (perpustakaan masjid), di kantor RW, di pasar, di terminal, bandara, dan sebagainya.
Lembaga Pemerintah dan Swasta
Lembaga pemerintah dan swasta mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat, terutama dengan cara
menyelenggarakan perpustakaan, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan khusus.
Sumber: https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/140/61
Gambar: https://images.app.goo.gl/6HpMVKopgNL2zHcm7