When you know, I know

Abil
2 min readJan 18, 2024

--

Satu nama sukar pudar di benak dan memori. Bahkan pernah kucoba tuk hilangkannya, sepertinya cukup sulit. Tanpa diucap dan didengar, ia dengan cara yang tak pernah terbayang lintasi memori di kepala. Entah mantra istimewa apa yang direncana, tulisan inipun mulai tercipta. Mengikuti suara-suara di qalbu, jari-jari menari bak memainkan tuts pada piano, menyanyikan lagu indah kegemaran. Tanpa deklarasi panjang lebar akan tetap sama hingga sekarang, lampu kota akan tetap sama.

Hujan di kotaku terasa berbeda... bisakah kamu merasakannya? Bagaimana dengan pagi tadi di kotamu? Mungkin di tempat lain melawan segala. Menyanyi di bawah deras air hujan, bersembunyi dalam dekap hangatmu. Merayakannya dengan secangkir kopi untuk kita berdua. Apakah kamu merasakannya? Membuatku berhenti. Seperti apa sebenarnya... udara yang temanimu di sana. Aku khawatir kamu keracunan makanan lagi, terkadang kamu ceroboh seperti sebelumnya. Meski takut setengah mati, harapan besar seseorang datang memperbaiki letak selimut saat lelap indah mimpimu.

Terkadang kamu terdengar bodoh saat tidak bisa memahami perasaan itu. Kamu bodoh jika masih tersesat tanpa arah jalan yang benar. Apakah kamu menyadarinya? Membuatku berhenti. Bukan arah yang tepat, sebaiknya kamu genggam saja tautkan jari jemariku pada jari-jarimu, kita berjalan beriringan agar tak tersandung, berteduh dari basah kuyup kehujanan. Memberiku mantra-mantra baik kala batu besar menghalangi langkahku, langkah kita. Kembali merayakan dengan secangkir teh atau kopi kesukaanmu.

Keresahan keras dirasa saat bingung tertawakan angan, arah jalan pulang. Seperti apa sebenarnya... hujan yang kamu peluk. Tertawan seluruh atensiku kerap pesona menawan yang memikat hatiku, kamu hanya tersenyum. Tapi tak semua manusia rasakan itu, membuatku berhenti. Meski aku tak beraturan dan terarah, maka bawa saja kemana kamu melangkah. Akan tetap kupandang senyum menawan kasih, berjalan sambil bergandengan tangan. Deklarasi cinta yang tengah kita rasakan, didekap hangat olehmu.

Membuatku berhenti, lalu menyadari. Saat kamu tahu... akupun tahu.
Kekasihmu.
Yogyakarta, 3 Januari 2024

--

--

Abil
Abil

Written by Abil

Aksara cinta untuk Zhong Chenle

No responses yet